BONE, KLIKWARTA.ID — Di Hari Pelaksanaan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI Ke-80, yang berlangsung penuh khidmat yang digelar Lapangan Merdeka Watampone, Minggu (17/8/2025). Ada, momentum menarik berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Untuk pertama kalinya, sosok perempuan tampil membacakan teks detik-detik Proklamasi Kemerdekaan.
Dialah Andi Tenri Walinonong, SH, kini menjabat sebagai Ketua DPRD Kabupaten Bone yang juga menjadi perempuan pertama menduduki kursi pimpinan lembaga legislatif tersebut. Dengan balutan dress anggun, suaranya lantang dan tegas mengumandangkan kalimat bersejarah:
“Kami, bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan, dan lain-lain, diselenggarakan dengan cara saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.”
Diketahui, Andi Tenri Walinonong bukan sekadar pendatang baru dalam dunia politik, tetapi juga pemecah rekor. Lahir di Bone pada 28 Desember 1993, ia berhasil menorehkan prestasi besar di usia muda. Dalam Pemilu 2024, ia meraih 7.828 suara, terbanyak di internal Partai Gerindra.
Darah kepemimpinan mengalir dari kedua orang tuanya. Ayahnya, H. Andi Maddusila Takka atau akrab disapa Petta Haji Aras, adalah tokoh masyarakat Kecamatan Ulaweng. Ibunya, Hj. Andi Hermi Sanawawi, juga dikenal luas sebagai sosok yang aktif di berbagai kegiatan kemasyarakatan.
Tenri kecil menghabiskan masa tumbuhnya di Salo Ningo, Desa Timusu, Kecamatan Ulaweng. Pendidikan dasarnya ia tempuh di TK Tomporeng Kesso, lalu SD Inpres 5/81 Timusu, SMP Negeri 1 Ulaweng, dan SMA Negeri 1 Ulaweng. Kemudian ia melanjutkan kuliah dan menamatkan pendidikan S1 di Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin.
Kehadirannya di kursi Ketua DPRD Bone dianggap sebagai representasi baru bagi perempuan di dunia politik. Sosoknya diyakini mampu menjadi jembatan penghubung antara legislatif dan eksekutif, membawa warna baru dalam tata kelola pemerintahan daerah.
Meski tak sedikit yang meragukan kapasitasnya, Andi Tenri Walinonong menyambut tantangan itu dengan optimisme. Kehadirannya di panggung upacara kemerdekaan, membacakan teks Proklamasi, semakin menegaskan simbol tekadnya: kuat, berani, dan siap menorehkan sejarah baru.
Di momen sakral itu, Bone bukan hanya memperingati kemerdekaan bangsa, tetapi juga menyaksikan lahirnya seorang srikandi muda yang siap membuktikan bahwa kepemimpinan bukan lagi soal gender, melainkan soal kemampuan dan pengabdian. (*/rls)