BONE, KLIKWARTA.ID — Pondok Pesantren Darul Huffadh Tuju-Tuju, Kecamatan Kajuara, Kabupaten Bone, menggelar peringatan 50 tahun berdirinya pesantren yang dirangkaikan dengan khotaman Al-Qur’an dan wisuda santri-santriwati tahun ajaran 2025–2026, Kamis (7/8/2025).
Acara berlangsung di Kampus I Pondok Pesantren Darul Huffadh dan dihadiri langsung oleh Wakil Bupati Bone, DR. H. Andi Akmal Pasluddin, SP., MM.
Turut hadir Hakim Agung MA RI YM. Dr. Ibrahim, S.H., M.H., LL.M, Kabiro Kesra Setda Prov. Sulsel mewakili Gubernur Sulsel, Anggota DPRD Bone, Kepala Kantor Kemenag Bone, Pimpinan Ustadz-ustadz Pesantren Darul Abror, Pimpinan Pondok Pesantren Said, Forkopimcam Kajuara dan tamu undangan lainnya.
Selain itu, hadir pula Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Para Orang Tua Santri dan Santriwati dan Para Santri dan Santriwati
Kehadiran orang nomor dua di Kabupaten Bone ini disambut hangat oleh pimpinan pondok, para tokoh agama, wali santri, serta masyarakat sekitar.
Wakil Bupati Bone, H.A.Akmal Pasluddin menyampaikan apresiasi atas dedikasi pesantren dalam mencetak generasi Qur’ani selama lima dekade.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Bone, Bupati Bone, dan secara pribadi, saya menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada pimpinan, para pengajar, serta seluruh pihak yang telah mendedikasikan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk membina generasi Qur’ani,” ucapnya dalam sambutannya.
Mantan Anggota Komisi IV DPR RI menyebut, perjalanan 50 tahun bukanlah hal yang mudah, melainkan penuh tantangan dan pengorbanan. Ia juga memuji pesantren sebagai institusi yang tak hanya fokus pada pendidikan, tetapi juga berperan sebagai benteng moral dan spiritual bagi masyarakat.
"Pondok Pesantren Darul Huffadh telah berdiri teguh, tidak hanya sebagai lembaga pendidikan, tetapi juga sebagai benteng moral dan spiritual, tidak hanya di Bone, tetapi juga menjangkau luar daerah, seperti Kalimantan, Sumatera, dan Nusa Tenggara,” sebutnya.
Dalam kesempatan tersebut, Wabup Bone juga menyampaikan harapan agar para alumni pesantren dapat bersatu dan berkontribusi lebih luas ke masyarakat khususnya di Kabupaten Bone.
Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Darul Huffadh, Ustadz Saad Said, menegaskan bahwa sejak awal berdiri, pesantren yang dipimpinnya tidak pernah meminta sumbangan ataupun memungut biaya dari para santri. Kebijakan ini dijalankan sebagai bentuk komitmen terhadap wasiat pendiri pondok pesantren.
"Sebagaimana wasiat pendiri pesantren ini, seberat apa pun ujian dan rintangan yang kami hadapi, kami berkomitmen untuk tidak pernah meminta sumbangan atau memungut biaya dari para santri. Segala urusan kami serahkan sepenuhnya kepada Allah SWT." tegasnya.
"Beliau mewariskan bukan sekadar untuk dilanjutkan, tetapi untuk diperjuangkan. Lebih dari itu, beliau juga mengajarkan kepada kami bagaimana cara memperjuangkan prinsip-prinsip luhur yang menjadi dasar berdirinya pondok ini." tambahnya lagi.
Rangkaian kegiatan diisi dengan khotmil Qur’an, pembacaan ayat-ayat suci serta prosesi wisuda santri dan santriwati yang telah menyelesaikan pendidikan maupun hafalan Al-Qur’an. Suasana haru dan bahagia tampak mewarnai momen sakral ini.
Diketahui, Pondok Pesantren Darul Huffadh berdiri sejak tahun 1975 dan dikenal sebagai salah satu pusat pendidikan Islam dan tahfiz Al-Qur’an terkemuka di wilayah selatan Kabupaten Bone..(*/rls)