BONE, KLIKWARTA.ID — Melibatkan 300 prajurit Yonif Para Raider 433/Julu Siri. Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad) menggelar program latihan rutin berupa terjun taktis di wilayah Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Latihan ini berlangsung di Desa Masenreng Pulu, Kecamatan Sibulue.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalitas prajurit Kostrad. Khususnya Divisi III bertugas mengantisipasi ancaman maupun gangguan di wilayah Sulsel.
Dalam kesempatan tersebut Bupati Bone H. Andi Asman Sulaiman, S.Sos., M.M didampingi Wakil Bupati Dr. H. Andi Akmal Pasluddin, S.P., M.M., menghadiri pelaksanaan Latihan Terjun Penyegaran (Jungar) Statik dan Bakti Sosial Yonif Para Raider 433/Julu Siri/3 Brigif 3 Kostrad Tahun 2025.
Kegiatan yang dipimpin langsung Panglima Divisi Infanteri (Pangdiv) 3 Kostrad, Mayor Jenderal TNI Bangun Nawoko ini turut dihadiri Danrem 141/Toddoppuli, jajaran Forkopimda Bone, serta masyarakat sekitar.
Dengan mengusung tema “Bersama Tuhan Kita Menyerbu dari Langit”. Ratusan penerjun payung dari Yonif Para Raider 433/Julu Siri melakukan atraksi penerjunan statik yang disambut antusias warga.
Selain suguhan atraksi penerjun payung yang memukau, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan bakti sosial. Berbagai pelayanan kesehatan gratis, pembagian bantuan sembako, hingga kegiatan edukasi untuk anak-anak turut disiapkan prajurit Yonif 433.
Panglima Divisi Infanteri (Pangdivif) 3 Kostrad Mayjen TNI Bangun Nawoko, mengatakan, bahwa latihan Jungar Statik adalah bentuk kesiapsiagaan pasukan lintas udara dalam menghadapi berbagai tantangan tugas negara.
"Kami ucapkan terima kasih atas antusiasme masyarakat yang berkenan hadir untuk menyaksikan prajurit kita dalam upaya memelihara profesionalisme mereka. Ini suatu kehormatan bagi kami,” Mayjen TNI Bangun Nawoko.
Ia juga menambahkan latihan kali ini berjalan lancar dan aman. Terjun Taktis TNI adalah teknik penerjunan pasukan menggunakan parasut statis dari pesawat angkut militer. Dilakukan dalam rangka operasi militer untuk menduduki atau menguasai suatu daerah strategis.
“Alhamdulillah, latihan zero komplain dan zero insiden. Itu menunjukkan profesionalitas pasukan Kostrad,” tambahnya.
Selain latihan militer, Kostrad juga bakti sosial dengan membagikan ratusan paket sembako kepada masyarakat sekitar lokasi latihan.
Langkah ini disambut positif oleh warga setempat yang hadir menyaksikan atraksi terjun payung para prajurit.
Suasana latihan pun tampak meriah, ratusan warga berbondong-bondong memadati lapangan sejak tadi pagi untuk menyaksikan atraksi latihan Jungar Statik yang digelar Yonif Para Raider 433/Julu Siri/3 Brigif 3 Kostrad.
Teriakan kagum warga pecah saat satu per satu penerjun payung bermunculan di langit Sibulue. Langit biru dihiasi payung-payung warna hijau loreng yang menukik dengan indah, membawa ratusan prajurit Yonif 433 Julu Siri mendarat dengan mulus.
Ratusan penerjun payung kemudian mengusung Bupati Bone bersama Panglima Divisi Infanteri (Pangdiv) 3 Kostrad, Mayor Jenderal TNI Bangun Nawoko, sebagai bentuk penghormatan.
Sementara itu, dalam sambutannya, Bupati Bone menyampaikan apresiasinya kepada jajaran TNI yang memilih Bone sebagai lokasi pelaksanaan latihan sekaligus bakti sosial.
“Kegiatan ini bukan hanya memperlihatkan kemampuan dan kesiapan pasukan Kostrad, tetapi juga menjadi bukti bahwa TNI selalu hadir di tengah masyarakat. Kami berterima kasih karena Bone dijadikan lokasi kegiatan yang luar biasa ini,” kata Andi Asman.
Banyak yang membawa anak-anak untuk menyaksikan langsung atraksi terjun payung para prajurit. Tepuk tangan dan sorak sorai terdengar setiap kali penerjun berhasil mendarat dengan sempurna.
“Alhamdulillah, saya senang sekali bisa menyaksikan langsung atraksi para prajurit. Apalagi kami juga mendapat bantuan sembako, ini sangat membantu,” kata warga Desa Masserengpulu, Arman Sakti (41).
Hal senada juga disampaikan oleh Alim (35) mengaku pertama kali melihat atraksi tersebut. “Kami bangga ada kegiatan seperti ini di desa kami. Anak-anak juga jadi semangat melihat tentara terjun dari pesawat, apalagi disertai dengan berbagi kepada masyarakat,” akuinya.
Dirinya berharap kegiatan serupa bisa terus dilakukan di Bone. "Kalau bisa setiap tahun ada latihan begini, karena selain hiburan bagi kami masyarakat desa, juga membuat kami merasa dekat dengan TNI,” harapnya. (*/rls)