Program 100 Hari Kerja Beramal, Ini Deretan Janji Kampanye Ditepati Andi Asman - Andi Akmal

 

KLIKWARTA.ID, BONE--- Pemerintah Kabupaten Bone melaksanakan Evaluasi 100 Hari Kerja Beramal Bupati Bone H. Andi Asman Sulaiman, S.Sos., M.M.,  - Wakil Bupati Bone Dr. H. Andi Akmal Pasluddin, SP, M.M.,  periode 2025-2030.


Kegiatan dikemas dalam bentuk Coffee Break dan Dialog Publik berlangsung di Rujab Wakil Bupati Bone, Kota Watampone, Jumat (30/5/2025).


Dialog publik dihadiri Pj Sekda Bone Andi Saharuddin, S.STP., M.Si., pimpinan OPD Bone, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, LSM serta media yang dipandu jurnalis senior Bahtiar Parenrengi.



Dalam kesempatan itu, Bupati Bone Andi Asman Sulaiman melalui sambungan telpon dengan Wakil Bupati Bone Andi Akmal Pasluddin mengajak kolaborasi semua pihak membangun Bone lebih baik kedepan.


"Mari kita semua kolaborasi, kedepan kita akan mewujudkan apa yang menjadi harapan masyarakat," kata Bupati Bone via telepon yang diperdengarkan dalam diskusi publik.



Bupati Bone, menuturkan satu per satu  janji politik saat kampanye Pilkada tahun 2024 lalu sudah direalisasikan. 


"Alhamdulillah kita bisa merealisasikan program prioritas, seperti pemberian seragam gratis kepada siswa SD dan SMP," kata Bupati Bone Andi Asman Sulaiman.


Pelayanan administrasi kependudukan yang lebih dekat di lima titik kecamatan, kemudian pemberian mandiri benih bagi petani, pemberian alsintan, hingga pembayaran TPP ASN.


Bupati Bone juga menyebutkan persoalan sampah yang selalu membeludak di Kota Watampone, sudah pelan pelan teratasi.


" Persoalan sampah kita benahi, dan keikut sertaan instansi dengan CSR bantuan motor sampah," tambahnya.



Sementara itu, Wakil Bupati Bone, Dr. H. Andi Akmal Pasluddin, MM, berbicara lugas dan tegas saat mengungkapkan capaian dan perjuangan selama 100 hari memimpin Kabupaten Bone. Dalam situasi fiskal yang tidak ideal, mereka tetap memilih berani melangkah.


“Kita tidak tinggal diam di tengah keterbatasan,” ujarnya membuka pernyataan. Salah satu langkah berani yang diambil kepemimpinan BerAmal adalah menuntaskan utang-utang Pemda yang selama ini membelenggu: dari utang ke kontraktor hingga tunggakan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) ASN yang kini telah dibayar meski baru 40 persen.


Kepemimpinan BerAmal menunjukkan sikap berpihak kepada masyarakat. Penajaman anggaran dilakukan melalui kebijakan refocussing. Salah satu hasilnya terlihat jelas: dari hanya Rp6 miliar, anggaran infrastruktur jalan melonjak hingga Rp80 miliar.


“Pengadaan mobil dinas, perjalanan dinas OPD, hingga ATK kita pangkas. Anggaran harus berpihak ke rakyat,” tegas Akmal. Meski tidak semua pihak senang, menurutnya, langkah ini menciptakan semangat kebersamaan dan soliditas antarpihak di lingkup pemerintahan.


Langkah refocussing ini pun beriringan dengan strategi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pemerintah daerah menargetkan APBD setengah miliar tanpa membuat pajak baru, melainkan dengan optimalisasi retribusi, terutama dari sektor jalan.


Target ini bukan tanpa alasan. Pemerintah pusat memotong anggaran sebesar Rp135 miliar melalui Instruksi Presiden terkait efisiensi anggaran. Namun, bukannya kendor, BerAmal justru menyambut tantangan ini dengan mengincar peluang baru. Di antaranya, bantuan pusat untuk infrastruktur: Rp70 miliar untuk jembatan dan potensi Rp100 miliar dari Inpres Jalan Daerah.


“Kita targetkan 100 kilometer jalan selesai tahun ini,” tegasnya.


Dari seragam gratis untuk 20 ribu siswa SD dan SMP, penambahan lima titik layanan KTP-el, hingga penyederhanaan layanan perizinan di Mal Pelayanan Publik (MPP) semua menjadi jawaban dari janji politik yang kini mulai terealisasi. Bahkan, Pemkab Bone telah menyiapkan tanah untuk pembangunan kantor Imigrasi, agar warga tak perlu lagi ke Makassar hanya untuk mengurus paspor.


Progres infrastruktur pun menjadi perhatian. Bandara Bone yang selama ini tertinggal kini didorong menjadi bandara nasional. Pemerintah provinsi bahkan telah mengalokasikan anggaran untuk pembebasan 20 hektar lahan dari total 1.600 hektar yang akan diperluas menjadi 2.600 meter landasan pacu.


Tak kalah penting, investor besar akan menanamkan investasi lebih dari Rp100 miliar untuk pembangunan pelabuhan peti kemas. Ini menjadi harapan besar untuk meningkatkan konektivitas dan perekonomian daerah.


Namun, tidak semua mimpi sudah terwujud. Program Universal Health Coverage (UHC) Istimewa, yang pernah diraih Bone, kini harus ditangguhkan akibat tunggakan dan belum cairnya dana sharing provinsi sekitar Rp65 miliar.


“Meski dicabut, layanan kesehatan tidak berhenti. Masalahnya hanya pada keaktifan kartu BPJS,” ujar Akmal. Validasi data pun dilakukan sebagai langkah nyata.


Ia menekankan pentingnya sosialisasi kepada masyarakat agar segera mendaftarkan diri ke BPJS Kesehatan sebelum sakit, bukan saat terdesak. Pemerintah daerah menanggung beban Rp8 miliar per bulan untuk UHC—beban yang tak ringan, namun tetap menjadi prioritas.


Wakil Bupati Bone menutup dengan nada optimistis. Ia yakin, dengan komitmen yang kuat dan kerja bersama seluruh jajaran OPD, mimpi-mimpi besar untuk Bone bukanlah ilusi. Meski masih banyak pekerjaan rumah, 100 hari kerja BerAmal telah membuktikan bahwa keberanian, efisiensi, dan keteguhan hati bisa menjadi pondasi perubahan.


“Bone bukan hanya bisa, Bone harus maju. Dan kami sedang mengarahkan langkah ke sana,” pungkasnya. (AN)*


Komentar

Berita Terkini